Tampilkan postingan dengan label cantik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label cantik. Tampilkan semua postingan

Senin, 12 Oktober 2015

Model Baju Muslim untuk Wisuda

Model Baju Muslim untuk Wisuda . Berikut ini akan dibahas mengenai tips memilih model baju muslim untuk wisuda. Wisuda merupakan hal yang sangat istimewa, terutama bagi orang-orang yang kuliah. Setelah perjuangan yang cukup panjang dalam menuntut ilmu, wisuda adalah hal yang ditunggu-tunggu. Oleh sebab itu, pakaian yang dikenakan saat wisuda cukup berpengaruh penting. Bagi Anda yang ingin memilih baju yang tepat untuk wisuda maka Anda harus memperhatikan beberapa hal. Terutama jika Anda memilih baju muslim, ada beberapa hal yang harus Anda pastikan agar penampilan Anda tetap maksimal saat wisuda.

Tips memilih busana muslim untuk wisuda

Dalam memilih baju untuk wisuda memang tidak boleh asal-asalan, terutama jika Anda ingin mengenakan baju muslim. Untuk acara yang sangat istimewa ini tentu Anda harus mendukungnya dengan penampilan Anda yang maksimal. Pemilihan model baju muslim wisuda yang tepat akan membuat penampilan Anda semakin istimewa. Saat ini banyak sekali busana muslim untuk wisuda di pasaran, tetapi tidak semuanya cocok untuk Anda kenakan. Anda harus memilih yang tepat agar penampilan Anda di acara istimewa ini akan lebih bermakna.


Berikut ini ada beberapa tips yang dapat Anda lakukan dalam memilih model baju muslim wisuda:

Model baju muslim
Karena saat ini tersedia berbagai pilihan akan baju muslim untuk wisuda, Anda harus memilih model yang tepat. Sesuaikan dengan selera Anda dan juga bentuk tubuh Anda. Sesuai dengan konsep memilih baju muslim, tentu saja Anda harus mengutamakan memilih pakaian yang dapat menutup aurat. Hindari memilih model busana muslim untuk wisuda yang ukurannya terlalu ketat sehingga dapat memperlihatkan bentuk tubuh Anda. Pilihlah yang sedikit longgar, sesuai dengan syariat Islam. Selain itu, cobalah baju muslim tersebut agar mengetahui apakah Anda cocok mengenakannya atau tidak. Walaupun modelnya bagus, belum tentu baju tersebut cocok untuk Anda kenakan.


Bahan yang digunakan
Karena saat wisuda Anda mungkin akan banyak melakukan aktifitas, baik aktifitas saat wisuda ataupun hanya sekedar foto-foto bersama keluarga. Anda dituntut untuk jeli memilih bahan yang digunakan baju muslim untuk wisuda Anda. Pilihlah model baju muslim untuk wisuda yang terbuat dari bahan yang berkualitas sehingga nyaman digunakan. Selain itu, baju muslim yang terbuat dari bahan berkualitas tidak mudah rusak sehingga dapat digunakan dalam jangka lama.

Detail jahitan baju muslim
Saat ini model baju muslim wisuda yang banyak beredar di pasaran banyak yang menggunakan bordir, kancing, resleting ataupun payet. Perhatikan dengan seksama mengenai detail jahitan baju muslim tersebut agar tidak salah memilih. Jika Anda salah memilih bisa saja pada saat acara wisuda berlangsung baju Anda mengalami kerusakan. Contohnya saja benang putus, robek atau payetnya lepas. Tentu saja Anda tidak ingin hal tersebut terjadi, oleh sebab itu perhatikan dengan baik jahitan baju muslim tersebut.


Itulah beberapa hal yang dapat disampaikan mengenai tips memilih model baju muslim untuk acara wisuda. Pastikan bahwa Anda memilih baju muslim yang tepat untuk wisuda Anda. Selain itu untuk memaksimalkan penampilan Anda, Anda dapat memilih warna yang senada dengan hijab yang Anda kenakan. Sekian yang dapat disampaikan mengenai hal-hal yang harus Anda lakukan sebelum memilih model baju muslim untuk wisuda. Semoga sedikit ulasan ini dapat memberikan manfaat bagi Anda semua yang ingin tampil maksimal di acara wisuda menggunakan baju muslim.

Model Baju Muslim Remaja yang Syari Tapi Modis

Memilih dan mengenakan baju muslim remaja yang syari namun modis dan gaya bukanlah hal yang sulit. Mungkin anda yang sedang memasuki masa remaja pernah atau sering merasakan kesan yang ribet, formal, ataupun terlalu tua dalam mengenakan hijab. Padahal, busana muslim termasuk mode fashion yang paling simpel sekaligus paling kreatif.

Coba saja tengok tak sedikit artis dan selebritis remaja dan berusia sangat belia namun terlihat begitu cantik dan mempesona dalam balutan hijab. Sebut saja beberapa diantaranya adalah penyanyi Fatin Shidqia, Zaskia Adya Mecca, dan masih banyak lainnya. Anda mungkin lebih hafal nama-nama artis idola anda yang kini telah tampil dalam hijab yag modis dan stylis.

Ada banyak cara bagi remaja untuk tampil modis namun simpel dalam balutan hijab. Salah satunya adalah dengan menjauhi model busana muslim yang biasa dikenakan wanita dewasa. Yaps, ini merupakan salah satu cara yang cukup penting karena tak sedikit remaja yang merasa ribet dan repot dalam berhijab karena terlalu memandang ke pesona yang ditampilkan wanita-wanita dewasa.


Sebaliknya, anda justru perlu lebih mengeksplorasi pengalaman mode anda sendiri dalam memilih model hijab yang sesuai selera dan keinginan anda. Sekali-kali cobalah berkunjung ke bebarapa online shop untuk melihat trend perkembangan model baju muslim remaja yang sedang popular. Cobalah mampir ke BajuGamisku.com, sebuah online shop yang khusus menjual busana muslimah yang sering sekali melakukan update terhadap produk terbarunya.


Nah, melalui toko online tersebut anda bisa berburu model-model busana hijab yang sesuai selera dan keinginan anda. Selain modelnya yang modis, pilihan warna dan coraknya juga sangat beragam. Bahkan saat ini tak sedikit model gaun muslim remaja yang memadukan dengan aksen-aksen eksotik seperti bordir, payet, ataupun batik.
Selain itu, harga busana muslimah yang dijual di toko online umumnya juga jauh lebih murah ketimbang jika anda membeli di pasar atau mall. Bahkan jika anda bandingkan dengan fashion modern lainnya, pakaian muslimah juga tidak selalu lebih tinggi atau lebih mahal. Jika anda masih penasaran dan bingung dengan gaya berhijab anda, kunjungi saja BajuGamisku.com yang menyediakan beragam model baju muslim remaja terbaru dengan harga yang sangat terjangkau.

Merawat Rambut Berhijab

Cara Merawat Rambut Bagi Wanita Berjilbab tentunya agak berbeda dengan rambut yang tidak berhijab. Memakai hijab sepanjang hari memang bisa membuat rambut lebih lembab dan mudah rontok. Namun, jika Anda rajin merawatnya maka Anda masih bisa memiliki rambut yang sehat meskipun berhijab. Setiap wanita pasti menginginkan rambut yang indah berkilau, karena rambut merupakan mahkota penting yang paling berharga bagi manusia. Tapi, tak jarang banyak wanita yang masih merasa cara merawat rambut saat berjilbab yang dilakukan masih kurang tepat. Sehingga mereka mengeluhkan banyaknya permasalahan rambut akibat cara yang salah.
Jika Anda menginginkan rambut tetap sehat meskipun berjilbab, sebaiknya ikuti cara merawat rambut bagi wanita berjilbab seperti berikut ini:
  1. Pilih bahan jilbab atau hijab yang dapat menyerap keringat
Memakai jilbab ataupun hijab untuk menutup aurat kerapkali membuat rambut cepat lepek atau mudah berkeringat. Keringat yang berlebih inilah yang justru bisa mengakibatkan timbulnya permasalahan pada rambut, seperti berketombe, mudah rontok, lembab, bau apek, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, Anda harus pintar-pintar memilih jilbab dengan bahan yang mudah untuk menyerap keringat seperti katun ataupun kaos.
  1. Hindari memakai hijab dalam keadaan rambut basah
Penyebab masalah rambut ketika berhijab adalah kebiasaan memakai hijab ketika rambut masih basah. Rambut dalam keadaan basah saat memakai hijab akan memicu kerontokkan rambut lebih parah, ketombe, gatal-gatal dan juga bau apek. Oleh karena itu, sebaiknya keringkan rambut terlebih dahulu sebelum memakai jilbab. Jika Anda dalam keadaan terburu-buru dan tidak cukup waktu untuk mengeringkan rambut secara alami bisa memakai hairdryer untuk mengeringkannya dengan cepat.
  1. Hindari mengikat rambut terlalu kuat dan kencang
Tips merawat rambut bagi wanita berjilbab berikutnya adalah dengan tidak mengikat rambut terlalu kencang. Hal ini untuk menghindari permasalahan rambut yang mudah patah atau bercabang.
  1. Pilih jilbab berwarna soft
Sebaiknya pilih jilbab yang memiliki warna-warna soft untuk memberikan efek yang sejuk hingga kulit kepala.
  1. Keramas dengan teratur
Anda juga harus tetap menjaga kesehatan dan kebersihan kulit kepala serta rambut dengan keramas secara teratur. Pilihlah shampo yang tepat dilengkapi dengan vitamin serta masker rambut. Anda bisa berkeramas secara rutin setiap 2 hari sekali atau 3 kali dalam seminggu.
  1. Selalu merapikan rambut sebelum maupun sesudah berjilbab
Untuk merawat rambut berjilbab, sebaiknya selalu merapikannya dengan menggunakan sisir yang bergigi jarang terbuat dari bahan plastik agar kerontokan pada rambut bisa diminimalisir.
  1. Istirahatkan rambut
Ketika di rumah, Anda bisa melepaskan jilbab Anda dan mulai memanjakan rambut Anda untuk memberikannya waktu beristirahat. Biarkan rambut tanpa ikatan saat di dalam rumah, agar rambut bisa bernafas, menjadi lebih segar, dan juga lebih sehat. Cara ini juga lebih efektif untuk meminimalisir kelembaban di kulit kepala yang bisa memicu ketombe ataupun kerontokan pada rambut.
  1. Konsumsi makanan yang bernutrisi
Untuk menjaga kebersihan dan kesehatan rambut, Anda juga harus merawat rambut dari dalam dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi untuk menutrisi rambut Anda. Adapun nutrisi penting yang harus dikonsumsi adalah makanan yang mengandung vitamin B-6, vitamin B-12, vitamin C, vitamin E dan juga protein. Kandungan tersebut ada dalam sayuran hijau, buah-buahan dan juga kacang-kacangan.
  1. Gunakan bahan alami
Anda juga bisa merawat rambut yang berjilbab dengan cara menggunakan bahan-bahan alami, seperti masker rambut yang terbuat dari lidah buaya, dan lain sebagainya untuk perawatan dari luar.
Ya, itulah 9 cara merawat rambut bagi wanita berjilbab untuk Anda semua. Semoga bermanfaat!

Minggu, 11 Oktober 2015

Ciri-ciri Pakaian Muslimah Yang Benar



Sesungguhnya Allah telah menentukan batas pakaian wanita dan telah mnentukan aturannya. Sebagai mana yang telah Allah terangkan dalam Al Quran Surat An Nur 31:


Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.

Dari ayat diatas kita dapat menyimpulkan kriteria pakaian yang sesuai dengan aturan syarita islam, yaitu memililki sifat-sifat sebagai berikut:


Pertama. Menutup seluruh tubuh selain yang dikecualikan oleh Al Quran dalam firman-NYA (… apa-apa yang biasa tampak), yang menurut pendapat yang lebih kuat mengenai penafsiran ayat tersebut ialah muka dan telapak tangan.

Kedua. Tidak tipis dan tidak menampakkan bentuk badan.
Rasulullah shalllallahu’alaihi wasallam bersabada:

من أهل النار نساء كاسيات عاريات مائلات مميلات لايدخلن الجنة ولا يجدن ريحها
“diantara yang termasuk ahli neraka ialah wanita-wantia yang berpakaian tetapi telanjang, yang berjalan dengan lenggak lenggok untuk merayu dan untuk dikagumi. Mereka ini tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya.” (HR Muslim dari Abu Hurairah)

Maksud dari “berpakaian tetapi telanjang” yaitu: pakaian yang tidak berfungsi menutup aurat, sehingga dapat menyifati kulit karena tipisnya atau sempitnya pakaian itu.

Ketiga. Tidak membentuk batas-batas bagian tubuh dan tidak menampakkan bagian – bagian yang cukup menimbulkan fitnah sekalipun tidak tipis.

Karena mode pakaian barat yang disebarkan ketengah-tengah kita kadang-kadang tidak tipis, tetapi menampakkan batas (lekuk) tubuh dan bagian yang menimbulkan fitnah. Dan setiap bagian tubuh yang tampak lekukannya sehingga dapat menimbulkan syahwat, itu juga sudah termasuk larangan.


Keempat. Bukan merupakan pakaian khusus bagi laki-laki.
Sudah dikenal bahwa laki-laki mempunyai pakaian khusus dan wanita juga mempunyai pakaian khusus untuk wanita. Apabila laki-laki biasa mengenakan pakaian tertentu yang dikenal sebagai pakaian laki-laki, maka wanita tidak boleh memakainya. Karena yang demikian itu haram baginya. Sebab Rasulullah telah melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki.


Demikianlah ulasan yang dapat kita terangkan. Semoga bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi kaum hawa agar senantiasa menjaga dan memelihara anggota tubuhnya dari api neraka dengan menutupi dan memakai pakaian yang telah dibenarkan dalam agama.
Wallahua’lam.

Jadilah Muslimah Aktif

Sebut kata aktif, mungkin secara mudahnya kita akan membayangkan kecergasan tubuh badan berlari, memanjat, berkejaran dan sebagainya.
Tetapi artikel ini bukanlah mahu membicarakan tentang aktif dari sudut tersebut. Bukanlah saya mahu menulis tentang muslimah yang terlibat dalam bidang sukan, menjadi atlet dan sebagainya.
Ia adalah bicara tentang aktifnya muslimah dari kacamata Islam. Sebelum itu, mari semak kembali apa maksud muslimah aktif yang sebenar.
AKTIF SEBAGAI KHALIFAH ALLAH
Lelaki dan wanita, keduanya diciptakan sebagai khalifah di atas muka bumi Allah. Apa maksud khalifah? Pemakmur, pentadbir, pengurus bumi Allah. Mereka menguruskan bumi Allah dengan agama iaitu Islam dengan menghidupkan Al Amru Bil Makruf Wan Nahyu Anil Mungkar.
Maka sebenarnya, bila kita sebut muslimah aktif, maknanya adalah muslimah yang aktif menunaikan tanggungjawab dan tugasan mereka sebagai pentadbir bumi Allah, meskipun tanpa jawatan. Mereka aktif melaksanakan kerja dakwah, menyumbang untuk Islam, terlibat dalam gerakan Islam, persatuan Islam, pertubuhan Islam dan sebagainya.
Sudah tentu, terkecuali di sini muslimah yang tidak aktif. Maknanya, muslimah yang sengaja mengongkong dirinya dengan alasan ‘malu’ serta ‘ikhtilat’ lantas satu kerja untuk Islam pun tidak dilaksanakan. Tidak menyumbang di luar rumah dan tidak juga menyumbang dari dalam rumah. Mereka memang langsung tidak ada kesedaran untuk menunaikan tanggungjawab sebagai khalifah Allah.
Bicara ini, khas untuk muslimah yang aktif sahaja.
 
KOMUNIKASI
Bila kita sebut kerja Islam dan kerja dakwah, maknanya ia bukan suatu pekerjaan main-main. Ia bukan suatu kerja yang boleh diibaratkan seperti melepas batuk di tangga. Tidak sama sekali.
Ia adalah suatu kerja yang sewajibnya kemas, tersusun dan profesional. Tidak kira apa sekalipun lapangannya samada persatuan, kumpulan mahukan pertubuhan, elemen-elemen tersebut adalah suatu yang tidak dapat tidak mesti wujud dalam melaksanakan kerja dakwah.
Dan salah satu tunjang utama dalam prinsip profesionalisme adalah komunikasi yang cemerlang. Ertinya, komunikasi yang berkesan, tidak ada jurang, tidak diresapi unsur yang tidak berkaitan dan sebagainya.
Malanglah, jika musuh-musuh Islam yang bekerja untuk menghancurkan Islam itu pun cara bekerja mereka begitu profesional dan jauh sekali bermasalah dari segi komunikasi, tetapi mereka yang bekerja untuk Islam pula langsung tidak profesional dan sering mempunyai masalah komunikasi.
Saya melihat, salah satu punca besar yang membawa kepada masalah komunikasi adalah sikap. Khususnya sikap sebahagian besar muslimah yang aktif dalam kerja dakwah. Dari sudut aktif, mereka patut dipuji. Tetapi dari sudut komunikasi, sangat perlu diperbaiki.
 

MEMENTINGKAN DIRI SENDIRI
Sebagai contoh, jika bekerja dalam pertubuhan tertentu atau persatuan tentu. Antara muslimin dan muslimat kebiasaannya akan saling berhubung atas maslahat kerja serta perancangan. Mungkin untuk melaksanakan aktiviti, program dan sebagainya.
Ada sebahagian muslimah, komunikasi mereka dengan muslimin cukup teruk. Seolah-olah, di awalnya lagi telah ditanam di dalam otak mereka bahawa muslimin itu adalah ‘musuh’ maka komunikasi dengannya juga mesti ‘berjaga-jaga’.
Saya memahami bahawa di sana wujudnya muslimah yang sangat tegas dalam hal ehwal ikhtilat. Itu saya hormati. Tetapi kita perlu sedar. Di dalam gerak kerja yang melibatkan maslahat umum, tidak boleh sama sekali dibesarkan maslahat peribadi. Contohnya, bertegas untuk ‘menjaga pandangan’ sehingga ketika bermesyuarat pun tidak mahu memandang ahli mesyuarat bahkan lebih parah jika sampai tahap tidak mengenali siapa ahli mesyuarat. Jika team kerja sendiri pun tidak kenal, bagaimana mungkin mahu mencapai gerak kerja yang cemerlang?
Timbul persoalan, apa pula nas serta dalil yang digunapakai sehingga begitu sekali jadinya anda sebagai muslimah?
Hanya dengan muslimah sesama muslimah, anda menjadi ‘manusia’.
Tetapi dengan muslimin, anda bertukar menjadi ‘makhluk lain’.
Seolahnya, anda menafikan hak muslimin tersebut untuk menerima komunikasi dari anda sebagai ‘manusia’ dan orang yang sama-sama bekerja. Dalam masa yang sama, anda tidak sedar sudah berapa ramai muslimin yang merasa ‘terhina’ dengan perlakuan dan sikap yang anda tunjukkan.
Pada saya, kita sebenarnya perlukan muslimah yang bukan semata-mata muslimah, tetapi muslimah yang cerdik. Muslimah yang bukan semata-mata hebat pegangannya dengan prinsip agama, tetapi juga bijak menyesuaikan diri dengan suasana serta mampu mempraktikkan komunikasi yang cemerlang.
Anda mungkin tidak sedar, dari sikap anda yang mementingkan diri sendiri itu, lahir pula fitnah kepada Islam.
Kononnya, Islam mengajar ummatnya yang wanita supaya menjadi begitu.
Bila bermesyuarat, dia hanya memberi pandangan dengan ‘satu nada’ atau ‘mendatar’.
Bila ada unsur humor, mimik mukanya langsung tidak akan berubah apatah lagi senyum. Mimik mukanya adalah sekata, dari awal sehingga akhir. Keras dan tegang.
Bila ada muslimin bertanya kepadanya, muslimin tersebut langsung tidak akan dipandang. Kalau muslimin itu berada di sebelah depan, dia akan pandang ke tepi. Kalau di tepi, akan pandang ke depan. Atau, dia akan pandang hanya ke bawah. Dia lebih rela bercakap dengan ‘halimunan’ daripada bercakap dengan muslimin.
Kesemua sikap itu berpotensi memberi fitnah kepada Islam, sedangkan Islam tidak menyarankan sedemikian.
Bagaimana mungkin ummat Islam akan mampu berdaya saing, jika produknya adalah seperti itu?
Terkadang, saya cukup hairan dengan beberapa alasan yang diberikan. Antaranya, mereka perlu melakukan sedemikian kerana takut tertimpa fitnah dari kaum lelaki. Takut timbul ‘masalah hati’ dan sebagainya. Tetapi isunya, anda dan muslimin itu bukannya sedang berkhalwat. Katakan dia menghubungi anda secara peribadi, atau menegur anda di jalanan dalam keadaan hanya ada anda dan dia, itu masuk kategori lain. Keadaan itu memang sewajarnya anda benteng dengan ketegasan tahap maksima.
Namun, jika dalam pengurusan, pekerjaan, perlaksanaan, perkongsian pendapat dan sebagainya, dalam suasana yang langsung tidak ada unsur fitnah, mengapa demikian juga sikap dan perangainya?
Kadang-kadang, soal seperti ini tidak perlu lah sehingga dijadikan subjek atau matapelajaran. Ia sebenarnya adalah common sense kita sebagai manusia. Muslimin itu saudara kita dan orang yang sama-sama berjuang bersama kita dengan matlamat yang sama. Janganlah mengamalkan sikap tidak profesional sehingga mencampur adukkan soal hati dan sebagainya.

BERUBAH
Jika anda muslimah aktif, jauhkanlah diri anda dari sikap dan perangai yang disebutkan. Anda perlu bermuhasabah kembali, berapa ramai ahli kumpulan ataupun orang yang bekerja dengan anda telah tercalar perasaan mereka dan terhina dengan tingkah laku anda. Seolah-olah, mereka adalah ‘orang jahat’ yang kerjanya adalah menolak anda masuk ke neraka. Anda pula adalah ‘orang baik’ yang sentiasa berjaga-jaga dengan kapak di tangan bagi memotong lehernya.
Perbaikilah kembali soal komunikasi anda. Saya kira, mengambil sikap pertengahan adalah alternatif yang paling baik. Kita tidak dilihat sebagai terlalu kolot dan tidak dilihat sebagai terlalu terbuka. Ada ketikanya, kita ramah. Ada ketikanya, kita diam. Ada ketikanya, kita perlu senyum. Ada ketikanya, kita tidak perlu senyum. Anda harus tahu, menjadikan orang selesa dengan anda yang mana membawa kepada mudahnya urusan kerja dakwah, itu adalah satu ibadah. Dan tingkahlaku anda itu sendiri adalah suatu dakwah.
Belum terlambat untuk berubah.

10 Tips Menjadi Muslimah Produktif

tips menjadi muslimah produktif kreswanti brooch bros cantik kain renda

Ada pernyataan yang mendalam yang disampaikan oleh Ibnu Qayyim Al-Jawziyyah yang mengatakan: ‘Wanita adalah setengah dari masyarakat yang melahirkan setengah lainnya sehingga seolah-olah mereka adalah seluruh masyarakat.’

Jika wanita membentuk hampir seluruh masyarakat, bukankah seharusnya kita berjuang untuk menjadi produktif dalam hidup ini untuk ke depannya? Namun kita tahu tidak lah mudah menjadi seorang Muslimah saat ini! Pada kenyataannya, untuk menjadi seorang saudari, ibu, istri, profesional dan lebih berarti, seorang Muslimah di era modern ini bisa mendapati dirinya berjuang untuk menjadi produktif, mencoba untuk menangani semua tugas pada daftar-yang-harus dikerjakan-yang-semakin-banyak. Bagaimanapun, di Productive Muslim kami mengedepankan memulai dengan sebuah niat yang tulus dan bekerja keras untuk mencapai tujuan akhir kita.

Jadi, “Seperti apakah seorang Muslimah Produktif ?” Saya mendengar Anda bertanya. Kami percaya Muslimah produktif adalah wanita yang menggunakan semua sumber daya di sekelilingnya dengan misi untuk menjalani hidupnya untuk menjadi bermutu, dan pada akhirnya berusaha untuk mencapai kedudukan tertinggi di Jannah. Sekali seorang Muslimah di dunia dipersenjatai dengan pedoman ini, ia bisa mencapai beberapa hal besar in syaa Allah!

Dalam artikel ini kita akan mulai menjelajahi 10 tips untuk menjadi Muslimah produktif dan kita akan melihat langkah-langkah praktis yang dapat Anda ambil untuk menjalani kehidupan yang lebih produktif.


1. Milikilah Niat yang Tulus
Di Productive Muslim kami memiliki motto yang menyatakan: ‘Memiliki niat yang tulus dan bekerja keras’. Ini merupakan motto kehidupan seorang Muslimah produktif. Dengan diawali niat yang tulus dalam setiap tindakan kita, baik sebagai seorang pekerja profesional dengan berusaha bekerja dengan niat yang baik untuk membawa perbedaan positif atau pun sebagai istri atau ibu yang sibuk mengawasi keluarga, kita dapat memperoleh manfaat dan berkah dalam tindakan kita yang dimulai dengan niat yang tulus selalu!

2. Jadilah Wanita Proaktif
Salah satu pelajaran terbaik yang pernah saya pelajari dalam hidup adalah bahwa untuk menjadi produktif, kita harus proaktif. Ini tidak berarti untuk menjadi produktif Anda harus sibuk; pada kenyataannya, orang-orang sibuk mungkin justru tidak produktif. Sebaliknya, Anda harus memfokuskan energi Anda untuk menjadi aktif di tempat-tempat yang akan membawa manfaat bagi tujuan hidup Anda secara keseluruhan, in syaa Allah. Sebagai contoh, salah satu cara saya proaktif adalah dengan menghadiri kursus pengembangan pribadi dan spiritual dan kemudian berbagi dengan orang lain melalui menulis artikel atau menyampaikannya melalui pembicaraan. Kami mendapati bahwa dalam contoh tokoh-tokoh sejarah dan kontemporer, menjadi proaktif adalah salah satu ciri-ciri Muslimah sukses.


3. Carilah Pengetahuan dan Tambahlah Pengalaman
Sering disebutkan bahwa jika Anda mendidik seorang pria, sama dengan Anda mendidik seorang individu, tetapi jika Anda mendidik seorang wanita, sama dengan Anda mendidik sebuah bangsa, dalam artian pentingnya saudari-saudari [Muslimah] untuk terus mencari pengetahuan.

Untuk menjadi seorang Muslimah produktif, carilah program-program yang tersedia secara online melalui berbagai organisasi Islam untuk seminar offline dan kursus lokal yang akan membantu untuk mengembangkan pengetahuan Anda. Di era modern, mengakses buku-buku di Kindle dan di perpustakaan serta toko buku berarti Anda dapat membaca tentang hampir semua topik yang Anda butuhkan untuk mengembangkan pengetahuan Anda dan kemudian memberikannya pada anak Anda, keluarga dan masyarakat luas.

4. Rencanakanlah Waktu Anda Secara Efektif
Salah satu rahasia menjadi produktif adalah bahwa Anda tidak membuang waktu! Salah satu hal pertama yang Muslimah produktif harus lakukan adalah merencanakan waktunya secara efektif. Ini termasuk penjadwalan waktu untuk belajar, bekerja, beribadah dan menghabiskan waktu dengan keluarga dan jika Anda memiliki anak-anak, tetapkan waktu bagi mereka dan diri Anda sendiri sehingga Anda tidak kebingungan. Pilih dengan bijak bagaimana Anda menghabiskan waktu Anda; Anda dapat menggunakan Taskinator fantastis online kami untuk membantu Anda memulainya. Salah satu perkataan yang mendalam tentang kegunaan memanfaatkan waktu dengan baik adalah perkataan salah seorang ulama besar, Ibnu Qayyim Al-Jawziyyah yang menyatakan: “Jika Allah menginginkan kebaikan untuk hamba-Nya, Dia menolongnya dengan waktu dan membuat waktunya sebagai penolong baginya.’


5. Rutin dalam Merefleksikan Diri
Sebagai seorang Muslimah proaktif, bisa begitu sulit untuk menilai seberapa efektif Anda menggunakan waktu dan mampu memenuhi semua peran Anda. Dengan pemikiran ini, sebaiknya Anda secara teratur meluangkan waktu untuk refleksi diri, mungkin pada penghujung hari Anda bisa menjurnal apa yang berjalan dengan baik di hari Anda dan juga bersikap kritis terhadap bagaimana Anda bisa menggunakan waktu Anda dengan lebih baik untuk hari berikutnya. Hanya dengan terus-menerus merefleksi diri dan mengumpan balik kita dapat tumbuh, berkembang dan menjadi lebih produktif, in syaa Allah.

6. Lebih Fokuslah pada Kualitas daripada Kuantitas
Ada sebuah hadis yang sering mengingatkan saya bahwa sebagai umat Islam kita perlu berusaha untuk menyempurnakan apapun tugas atau proyek yang kita mulai; Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Allah menyukai ketika engkau melakukan sesuatu, engkau melakukannya dengan baik.’ [HR Muslim]. Seorang Muslimah dalam memulai aktivitas apapun, selalu mengingatkan diri sendiri bahwa kualitas lebih difokuskan daripada kuantitas. Lebih baik unggul di satu tempat, seperti menulis atau menjadi ibu yang baik, daripada melakukan pekerjaan yang biasa-biasa saja dengan fokus pada terlalu banyak hal. Seorang Muslimah produktif selalu berusaha untuk unggul dalam apa yang ia lakukan dan tidak puas dengan yang biasa-biasa saja.

7. Berikan yang Terbaik!
Beberapa cerita yang paling inspiratif dari istri-istri Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam dan banyak Muslimah produktif lainnya menunjukkan bahwa mereka bekerja keras untuk menjadi yang terbaik dalam peran mereka, seperti Khadijah radhiallahu anha yang merupakan seorang wanita pebisnis yang sukses. Sebagai seorang istri atau ibu, Anda dapat fokus pada mendukung suami Anda dan bahwa tindakan kecil saja bisa menjadi salah satu cara Anda menjadi seorang istri yang produktif. Memberikan yang terbaik untuk peran dan tugas yang ada di tangan membutuhkan fokus dan untuk mengeluarkan energi Anda hanya [fokus] untuk tugas yang ada di tangan Anda.

8. Manfaatkan Wawasan
Hidup di era informasi dan teknologi, kita adalah generasi yang telah dilengkapi dengan banyak alat teknologi, buku, jaringan dan pengetahuan yang berguna yang dapat kita manfaatkan untuk menjadi lebih produktif dan terorganisir dalam hidup kita. Anda dapat menggunakan alat-alat online untuk membantu mengatur waktu Anda, seperti yang ada di bagian Resource kami, untuk mengembangkan pengetahuan Anda dan belajar banyak keterampilan baru secara online dengan kursus yang akan membuat Anda lebih berwawasan. Gunakan sumber daya ini untuk menjalani kehidupan yang lebih produktif.

9. Berusahalah untuk Bermanfaat bagi Orang Lain
Banyak Muslimah produktif dari sejarah hingga modern yang telah mencapai hal-hal besar karena pemahaman mereka tentang hadits yang indah ini di mana Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Yang terbaik dianara kalian adalah mereka yang bermanfaat bagi umat.’ [HR Bukhari]. Selalu bertanya pada diri sendiri dengan pertanyaan ini: ‘Akankah tindakan saya bermanfaat bagi orang lain?’ Ini akan membantu Anda untuk memutuskan tindakan apa yang berharga dan membantu Anda mengatur inisiatif sebagai ibu, istri, profesional atau mahasiswi untuk membawa manfaat bagi orang di sekitar Anda yang juga akan menguntungkan diri Anda sendiri.

10. Bertawakallah pada Allah
Akhirnya, Muslimah produktif, di samping perjuangan dan usahanya, harus selalu sadar bahwa keberhasilan dalam mencapai tujuannya hanya akan datang dari Allah yang berfirman dalam Al-Qur’an: Dan bertawakallah kamu hanya kepada Allah, jika kamu orang-orang beriman. [QS. 5:23]. Fokus pada produktivitas spiritual adalah bahan rahasia untuk menjadi sukses. Sebagai seorang muslimah, Anda harus bekerja keras, memberikan kontribusi kepada masyarakat dan merencanakan waktu Anda secara efektif dengan doa, kemudian menempatkan kepercayaan Anda pada Allah dengan selalu memohon kepada-Nya untuk menolong Anda mencapai keberhasilan tertinggi dalam kehidupan ini dan akhirat.

Tatacara Berhijab Yang Benar


Dalam Al Qur’an, Allah berfirman:

“Wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)” (QS. An Nur : 26)

Dalam pandangan islam, wanita yang baik adalah mereka yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai dan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-harinya. Salah satu amalan yang dimaksud adalah mengenakan Jilbab (menutup aurat). Apa itu jilbab?

Jilbab adalah pakaian terusan panjang yang dikenakan oleh para wanita muslim yang menutupi seluruh badan kecuali tangan, kaki, dan wajah. Sehingga, jilbab bukan hanya sebatas penutup kepala dan rambut saja, tapi menutupi semua bagian tubuh yang dianggap sebagian sumber maksiat. Dan yang pasti, jilbab merupakan identitas seorang muslimah. Dengan berjilbab, seseorang akan dikenali bahwa dia seorang muslim sehingga orang cenderung untuk bersikap sopan jika berada di dekatnya.

Lalu Bagaimana Cara Memakai Jilbab yang Baik dan Benar?
Jilbab yang baik adalah jilbab yang sesuai dengan tuntunan Islam, bukan sesuai dengan mode atau trend yang berlaku di masyarakat. Apa saja syarat-syarat cara memakai jilbab yang baik dan benar? Beberapa di antaranya :

Menutupi aurat
Jilbab lebar dan menutup dada
Jilbab longgar tidak menampakkan bentuk tubuh
Tidak tembus pandang
Tidak memakai riasan/make up tebal yang berlebihan
tata cara ber hijab jilbab yang benar syari


Kesalahan Dalam Cara Memakai Jilbab
Berdasarkan cara penggunaannya, jilbab tidak seperti kerudung gaul seperti fenomena yang terjadi di masyarakat. Kerudung yang digunakan haruslah syar’i dan sesuai dengan yang diperintahkan oleh Allah dan Rasulnya, baik itu dala Al Qur’an ataupun hadits. Padahal, sekarang tidak sedikit orang yang berjilbab, tapi model dan riasannya kurang pas dalam mencerminkan penampilan muslimah yang baik sesuai syar’i, dan lebih mengutamakan mode dan style yang sedang booming di masyarakat seperti bagaimana para artis berjilbab.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam  bersabda :

“Bahwa anak perempuan apabila telah cukup umurnya, maka mereka tidak boleh dilihat akan dia melainkan mukanya dan kedua telapak tangannya hingga pergelangan” (H.R. Abu Daud)”.


Dengan demikian, mari kita mencoba untuk berjilbab sesuai dengan ketentuan tuntunan agama kita, bukan hanya sekedar tuntutan mode dan gaya. Kesalahan-kesalahan teknis lainnya yang berkaitan dengan gaya dan model berbusana atau berjilbab yaitu:

Kerudung tidak Menutupi Dada
Ini bertentangan dengan firman Allah SWT dalam Al-qur’an “.. dan hendaklah mereka menutup kain kerudung ke dadanya … ” (QS. An Nur : 31)

Rok Kurang Panjang (sehingga Tampak Menggantung)
Hal ini tidak sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tarmizi dan Nasa’i, dari Ummu Salamah r.a. “”Ya Rasulullah, bagaimana dengan perempuan dan kain-kain mereka yang sebelah bawah?” Sabda Rasulullah S.A.W : “Hendaklah mereka memanjangkan barang sejengkal dan janganlah menambahkan lagi keatasnya”

Pakaian Ketat dan Menampakkan Bentuk Tubuh
Selain terlihat dan terasa sesak, ternyata pakaian yang ketat juga tidak baik untuk kesehatan. Sebuah penelitian membuktikan bahwa pakaian yang ketat menyebabkan kulit kekurangan ruang untuk bernafas. Akibat yang ditimbulkan dari mengenakan pakaian ketat – mulai dari yang teringan seperti biduran, adanya bercak ringan di bagian tubuh tertentu sampai dengan penyakit yang cukup berbahaya, seperti kemandulan dan kanker.


Menggunakan Riasan Make-Up yang Tebal
Menggunakan riasan make-up bagi seorang perempuan tidaklah dilarang, tapi anjurannya adalah ‘jangan berlebihan’ karena segala sesuatu ynag berlebihan itu tidak baik dan Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan. Jika sering menggunakan make-up terlalu tebal, maka kurang sehat untuk wajah karena kulit wajah tidak dapat bernafas dengan baik dan menyisakan residu yang berlebihan pada wajah sehingga jika tidak telaten dapat menyebabkan jerawat di wajah. Apalagi ada beberapa muslimah yang mungkin malas berwudhu atau hanya berwudhu sekedarnya saja dengan alasan menjaga riasan wajah agar tetap awet.

Kesalahan lain yang juga umum terjadi yaitu : tidak memakai kaos kaki, mengenakan blus yang pendek, memakai rok dengan belahan tinggi serta mengenakan kerudung yang terbuat dari bahan yang tipis/jarang.

Cara Mengakali Hijab Kusut

Anda tidak perlu lagi terus-menerus menyetrika kerudung. Cobalah saran-saran perawatan hijab anti-repot berikut. 
Beautiful muslim girl pink hijab wearing fashion
(Gambar: Fotolia)
Hijab yang tidak perlu disetrika lagi rasanya seperti mimpi. Siapa yang belum pernah bermimpi bisa siap dengan cepat, tanpa satupun lipatan kusut di hijab? Berikut ini cara untuk mengurangi waktu yang harus diluangkan untuk menjaga kerapian hijab Anda.
1. Pilih bahan yang tepat
Inilah cara sains berperan besar dalam hidup sehari-hari. Bahan-bahan sintetis tidak hanya praktis, tetapi terkadang juga terasa seperti hadiah berharga dari langit untuk para wanita yang banyak beraktivitas di luar ruangan, ibu dengan banyak tugas, maupun pelajar yang sibuk. Apa jadinya kalau semua hijab terbuat dari bahan anti kusut?
Persenjatai diri Anda dengan beberapa pilihan hijab yang tahan kusut, yang biasanya terbuat dari lycra, jersey, nilon, atau polyester. Anda tidak perlu mengganti seluruh koleksi hijab Anda – cukup beberapa untuk jaga-jaga. Setrika sekali dan Anda bisa mengenakannya saat harus menjemput anak di sekolah, membeli sarapan di seberang jalan, atau melakukan belanja mingguan di pasar setempat.
2. Siapkan laci khusus
Sisakan satu laci khusus untuk hijab. Jadi meski saat hijab terlipat, tidak ada baju lain yang bisa memunculkan kusut. Pastikan anggota keluarga Anda tahu bahwa laci tersebut memang khusus untuk hijab Anda.
3. Lipat dan gantung
Hal lain yang bisa dilakukan adalah menggunakan gantungan baju yang ringan. Lipat hijab menjadi dua, dan gantungkan bersama baju-baju Anda.  Ketika melepaskan hijab, simpan ia kembali dengan digantung. Gantungkan tiga atau empat hijab berwarna netral supaya saat kemalasan menyerang, Anda memiliki beberapa pilihan.
4. Mandi “uap”
Letakkan hijab di gantungan dan simpan di kamar mandi saat Anda mandi air hangat. Uap dari air mandi yang panas bisa membantu melembutkan hijab.
5. Gunakan pengering
Masukkan hijab ke dalam pengering dengan putaran lembut dan lipatan kusut hilang. Udara hangat di dalam mesin pengering membantu melembutkan garis kusut yang jelas.
6. Gantung menggunakan jepit
Saya mempelajari trik ini saat bersekolah di asrama beberapa tahun lalu. Jepit ujung hijab Anda ke gantungan dengan dua jepit baju yang akan menahan hijab tetap lurus. Satu-satunya kekurangan cara ini adalah Anda harus menggantung hijab lebih tinggi dari posisi gantungan biasa agar ujung satunya tidak menjadi kusut karena menyentuh lantai.

Muslimah pertama di luar angkasa, Anousheh Ansari

RUSSIA-US-SPACE-TOURIST
Saat kecil, ia bermimpi berjalan di antara gemintang. Kini sebagai pengusaha tekonologi yang sukses, wanita keturunan Iran-Amerika ini mewujudkan impiannya melalui perjalanan ke luar angkasa. Oleh Merium Kazmi.





Delapan tahun yang lalu, Anousheh Ansari menjadi pemberitaan saat ia menjadi Muslimah pertama yang pergi ke luar angkasa. Pada 18 September 2006, wanita keturunan Iran-Amerika ini bergabung dengan sekelompok kru berjumlah tiga orang dalam persinggahan delapan hari ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dengan pesawat ulang alik RusiaSoyuz TMA-9, beberapa hari setelah ulang tahunnya yang ke-40. Anousheh sebelumnya diundang untuk berlatih sebagai pengganti Daisuke Enomoto, wisatawan luar angkasa pribadi dari Jepang. Saat ia terdiskualifikasi karena masalah kesehatan, Anousheh menjadi bagian dari kru.

Ia menjadi bagian dari sejumlah Muslimah berbakat dan berpendidikan yang membuat pencapaian tidak biasa, dan menggunakan pengalaman tersebut untuk menginspirasi orang lain untuk juga meraih pencapaian tertentu. Perjalanannya yang luar biasa memukau penonton di seluruh dunia dan menginspirasi orang muda maupun tua – termasuk sesama orang Iran, yang meninggalkan pesan berisi dukungan dan pujian di situsnya yang ditulisi dari luar angkasa, menjadikannya orang pertama yang menulis blog dari ISS.

“Halo dunia! Saya tidak tahu siapa yang membaca ini. Mungkin Anda seorang gadis muda, yang penasaran ingin tahu siapa saya… Mungkin seorang lelaki muda yang menyukai foto saya di koran… Mungkin seseorang yang selalu mengimpikan terbang ke luar angkasa dan ingin mengetahui bagaimana rasanya hampir mewujudkan mimpi tersebut…”


000-Was557811-e1411035458776
Anousheh lepas landas dengan pesawat ulang alik Soyuz TMA-9 di Kazakhstan. Bill Ingalls / NASA / AFP

Saat berada dalam masa karantina sebelum peluncuran, dan sebagian besar waktunya di ISS juga sesudanya, Anousheh menggunakan blognya untuk mengisahkan detil pengalaman perjalanan laur angkasanya. Sesekali ia menulis sejak 9 September hingga 23 Oktober 2006. Berbagai pujian, perhatian media, dan dalam beberapa kesempatan kritik yang muncul di media mendorongnya untuk membagikan pengalamannya selama berada dalam perjalanan yang menakjubkan tersebut.

“Ini adalah blog pertama saya. Biasanya saya sangat menutup diri, namun dengan apa yang terjadi dalam hidup saya, saya merasakan adanya kewajiban untuk membagikan pengalaman ini dengan semua orang di luar sana.”

Sebagaimana kisah kebanyakan wanita hebat lain, perjalanan luar angkasanya bukan tanpa kontroversi. Bagi banyak orang di media dan masyarakat umumnya, ia adalah perwujudan pahlawan, sumber inspirasi bagi mereka yang mencari tokoh panutan wanita yang cerdas dan kuat. Meski begitu, bagi beberapa lainnya, ia tidak lebih dari wanita keturunan Iran-Amerika yang kaya dengan uang untuk dihamburkan. Menurut perkiraan, Anousheh membayar US$20 juta (Rp239 miliar) untuk mendapat kesempatan berpartisipasi dalam perjalanan luar angkasa, yang menurut beberapa orang lebih baik digunakan untuk krisis makanan dunia. Ia menanggapi hal ini dengan lugas di blognya dengan menjelaskan sumber kekayaannya yang tidak sedikit dan menekankan bahwa adalah haknya sendiri untuk menentukan cara menggunakan uang yang didapatkannya melalui kerja keras.

“Dari mana asal uang saya… Dari kerja keras, sangat banyak risiko, dan berbagai pengorbanan yang harus dilakukan oleh saya dan keluarga. Apakah kami memiliki hak untuk memutuskan ingin melakukan apa dengan uang yang didapat dari kerja keras ini? Saya pikir begitu! Apakah ini artinya saya egois dan tidak peduli akan pnderitaan yang ada di dunia? Yah, saya harus bilang bahwa Anda perlu mengenal saya dengan lebih baik dan temukan sendiri jawabannya.”
“Saya juga berpikir banyak orang yang kelaparan buka karena kekurangan makanan atau bantuan dari negara lain namun karena kurangnya sistem yang efektif dan jujur dalam menyalurkan makanan ke anak-anak yang kelaparan.”

Menurut New York Times, dalam persiapan menuju peluncuran, media Iran yang dikelola negara umumnya bergembira menyambut usahanya yang terlihat dengan orang-orang mengadakan acara kumpul-kumpul, fitur-fitur memuji usahanya, dan beberapa lainnya menuliskan pesan-pesan dukungan di situs dan blognya.

Anousheh juga meraih serangkaian gelar perdana pada kunjungannya ke ISS di tahun 2006. Selain merupakan Muslimah pertama, ia juga adalah “penjelajah luar angkasa pribadi” dan “duta luar angkasa” keturunan Iran pertama dan wanita pertama yang melakukannya.[i] Namun pada situsnya ia tidak banyak memberikan perhatian pada statusnya sebagai Muslimah. Saat ditanyakan bagaimana latar belakang Irannya membentuk dirinya saat ini, jawabannya tidak mengandung acuan pada latar belakang budaya maupun peran yang dimainkan agama dalam hidupnya.

“Saya seorang warga negara AS yang lahir di Iran. Kedua negara adalah bagian dari diri saya. Akar saya ada di Iran dan Amerika telah memberi saya kesempatan yang tidak mungkin saya dapatkan di Iran dan membuat saya bisa mewujudkan mimpi saya. Secara khusus, budaya Iran membuat saya membuat saya berfokus pada pendidikan dan memiliki etika kerja yang kuat dalam keseharian saya. Kedua negara adalah bagian dari diri saya.”

Pada tahun 2010, My Dream of Stars: From Daughter of Iran to Space Pioneer, sebuah memoir yang ditulisnya bersama penulis Homer Hickman, diterbitkan. Buku tersebut adalah pengingat mengharukan akan perjalanannya dari tempat kelahirannya di Mashad, Iran di mana dibawa ke Baikonur, Karakhstan, tempat lepas landas misi Soyuz TMA-9 ke ISS.


000-Hkg323799-e1411035147833
Anousheh kembali ke bumi di dalam kapsul luar angkasanya. Alexander Nemenov/AFP

Meski saat kecil Anousheh mengimpikan “misteri luar angkasa” dan “berjalan di antara gemintang”, pendidikan yang baik adalah hal yang mendorongnya memasuki bisnis komunikasi. Ia memiliki gelar sarjana dalam bidang elektronika dan teknik komputer dari George Mason University dan master dalam bidang teknik kelistrikan dari George Washington University. Dibarengi dengan jiwa wirausaha yang kuat, latar belakang akademiknya memberinya sarana untuk mewujudkan mimpinya untuk berwisata luar angkasa.

Jadi mungkin tidak mengejutkan bahwa ia (bersama suaminya, Hamid) mendirikan tidak hanya satu, tetapi dua perusahaan teknologi tersendiri sepanjang perjalanan karir suksesnya. Perjalanannya ke luar angkasa terjadi bersamaan dengan peluncuran perushaan teknologi konsumen Prodea System, di mana saat ini ia bertindak sebagai ketua, CEO, dan rekan pendiri.

Meski Anousheh digadangkan sebagai “wanita penjelajah luar angkasa pribadi pertama dan duta luar angkasa pertama”, wanita muda di berbagai balahan dunia (termasuk non-Muslim) mengagumi dan menghormatinya karena “bermimpi dan mewujudkan hal yang tidak mungkin”. Tidak ada yang lebih disukai oleh masyarakat penuh harap daripada mengikuti jejak mereka yang sukses dengan cara mereka sendiri. Itulah yang berusaha diraih Anousheh dengan tekad kuat. Dalam prosesnya, ia menginspirasi jutaan wanita muda untuk melakukan hal yang sama.

“Saya tidak suka diidealkan atau menjadi ikon. Saya tidak istimewa. Saya hanya menemukan cahaya di dalam diri saya yang Anda semua juga miliki dan mendapatkan kekuatan saya dari sana. Tampaknya saya telah menemukan kunci untuk membuka hati dan jiwa Anda hingga sekarang Anda bisa meraih ke dalam diri Anda sendiri dan mendapat kekuatan dari sana.”